Dimanakah Syurga Nabi Adam?

Ulama’ berbeda pendapat dalam permasalahan ini, jumhur (kebanyakan) ulama’ berpendapat bahwa surga yang dimaksud adalah surga yang ada di langit, yang kelak akan di huni oleh kaum mukminin, diantara dalil yang menguatkan pendapat ini ialah hadits As Syafa’ah berikut:
عن حذيفة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (يجمع الله تبارك وتعالى الناس فيقوم المؤمنون حتى تزلف لهم الجنة فيأتون آدم فيقولون يا أبانا استفتح لنا الجنة فيقول وهل أخرجكم من الجنة إلا خطيئة أبيكم آدم). رواه مسلم
“Diriwayatkan dari sahabat Huzaifah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda: Allah Yang Berkah dan Maha Tinggi akan mengumpulkan manusia, kemudian ketika surga telah didekatkan, maka kaum mukminun akan bangkit, dan mendatangi Nabi Adan alaihissalam, kemudian mereka akan berkata kepadanya: ‘Wahai bapak kami, mohonlah agar surga segera dibukakan untuk kami.’ Maka beliau menjawab: ‘Tidaklah ada yang mengeluarkan kamu dari surga, melainkan kesalahan bapakmu Adam?’” (HRS Muslim)
Dan juga hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berikut ini:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : احتج آدم وموسى عليهما السلام عند ربهما فحج آدم موسى. قال موسى: أنت آدم الذي خلقك الله بيده ونفخ فيك من روحه وأسجد لك ملائكته وأسكنك في جنته ثم أهبطت الناس بخطيئتك إلى الأرض. رواه مسلم
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda: Nabi Adam dan Nabi Musa ‘alaihimassalam pernah berdebat disisi Allah, maka Nabi Adam berhasil mengalahkan Nabi Musa. Nabi Musa berkata: ‘Wahai Adam, engkaulah orang yang Allah ciptakan langsung dengan Tangan-Nya, dan Allah meniupkan ruh-Nya kepadamu, dan memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepadamu, dan Allah juga telah memberimu kesempatan untuk tinggal di surga-Nya, kemudian engkau karena dosamu menurunkan seluruh manusia (anak keturunanmu) ke bumi.’” (HRS Muslim)
Dari kedua hadits ini dan juga dalil-dalil lain jumhur ulama’ berpendapat bahwa surga yang pernah dihuni Nabi Adam ‘alaihissallam beserta istrinya Hawa adalah surga yang ada di langit, bukan surga dengan pengertian taman yang indah yang ada di bumi.
Walau demikian ada sebagian ulama salaf yang berpendapat bahwa surga yang dimaksud ialah surga khusus yang telah Allah siapkan untuk menguji Nabi Adam ‘alaihissallam bersama istrinya Hawa. Kemudian ulama’ yang berpendapat demikian ini terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama mengatakan: Surga khusus ini berada di langit, dan kelompok kedua mengatakan bahwa letak surga khusus ini ada di bumi.
Ulama’ yang mengatakan pendapat kedua ini beralasan: karena Nabi Adam ‘alaihissallam dan istrinya Hawa mendapatkan tugas agar tidak memakan satu jenis buah suatu pohon, dan Nabi Adam ‘alaihissallam tidur, dan juga Iblis dapat masuk ke dalamnya, semua ini menunjukkan bahwa surga yang dimaksud bukanlah surga yang akan dihuni oleh kaum mukminin kelak setelah datangnya hari qiyamat.
Bila di amati lebih jauh, maka pendapat jumhur ulama’ lebih kuat, karena didukung oleh pemahaman kedua hadits di atas.
Demikianlah secara singkat jawaban pertanyaan ini, bagi yang ingin mendapatkan penjelasan lebih banyak, silahkan baca kitab Al Bidayah wa An Nihayah 169-dst, oleh Ibnu Katsir rahimahullah, dan juga Al Qurtubhi dalam Tafsir-nya 1/302 -dst.

Ulama’ berbeda pendapat dalam permasalahan ini, jumhur (kebanyakan) ulama’ berpendapat bahwa surga yang dimaksud adalah surga yang ada di langit, yang kelak akan di huni oleh kaum mukminin, diantara dalil yang menguatkan pendapat ini ialah hadits As Syafa’ah berikut:
عن حذيفة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (يجمع الله تبارك وتعالى الناس فيقوم المؤمنون حتى تزلف لهم الجنة فيأتون آدم فيقولون يا أبانا استفتح لنا الجنة فيقول وهل أخرجكم من الجنة إلا خطيئة أبيكم آدم). رواه مسلم
“Diriwayatkan dari sahabat Huzaifah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda: Allah Yang Berkah dan Maha Tinggi akan mengumpulkan manusia, kemudian ketika surga telah didekatkan, maka kaum mukminun akan bangkit, dan mendatangi Nabi Adan alaihissalam, kemudian mereka akan berkata kepadanya: ‘Wahai bapak kami, mohonlah agar surga segera dibukakan untuk kami.’ Maka beliau menjawab: ‘Tidaklah ada yang mengeluarkan kamu dari surga, melainkan kesalahan bapakmu Adam?’” (HRS Muslim)
Dan juga hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berikut ini:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : احتج آدم وموسى عليهما السلام عند ربهما فحج آدم موسى. قال موسى: أنت آدم الذي خلقك الله بيده ونفخ فيك من روحه وأسجد لك ملائكته وأسكنك في جنته ثم أهبطت الناس بخطيئتك إلى الأرض. رواه مسلم
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda: Nabi Adam dan Nabi Musa ‘alaihimassalam pernah berdebat disisi Allah, maka Nabi Adam berhasil mengalahkan Nabi Musa. Nabi Musa berkata: ‘Wahai Adam, engkaulah orang yang Allah ciptakan langsung dengan Tangan-Nya, dan Allah meniupkan ruh-Nya kepadamu, dan memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepadamu, dan Allah juga telah memberimu kesempatan untuk tinggal di surga-Nya, kemudian engkau karena dosamu menurunkan seluruh manusia (anak keturunanmu) ke bumi.’” (HRS Muslim)
Dari kedua hadits ini dan juga dalil-dalil lain jumhur ulama’ berpendapat bahwa surga yang pernah dihuni Nabi Adam ‘alaihissallam beserta istrinya Hawa adalah surga yang ada di langit, bukan surga dengan pengertian taman yang indah yang ada di bumi.
Walau demikian ada sebagian ulama salaf yang berpendapat bahwa surga yang dimaksud ialah surga khusus yang telah Allah siapkan untuk menguji Nabi Adam ‘alaihissallam bersama istrinya Hawa. Kemudian ulama’ yang berpendapat demikian ini terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama mengatakan: Surga khusus ini berada di langit, dan kelompok kedua mengatakan bahwa letak surga khusus ini ada di bumi.
Ulama’ yang mengatakan pendapat kedua ini beralasan: karena Nabi Adam ‘alaihissallam dan istrinya Hawa mendapatkan tugas agar tidak memakan satu jenis buah suatu pohon, dan Nabi Adam ‘alaihissallam tidur, dan juga Iblis dapat masuk ke dalamnya, semua ini menunjukkan bahwa surga yang dimaksud bukanlah surga yang akan dihuni oleh kaum mukminin kelak setelah datangnya hari qiyamat.
Bila di amati lebih jauh, maka pendapat jumhur ulama’ lebih kuat, karena didukung oleh pemahaman kedua hadits di atas.


Al-Imam as-Syaukani di dalam tafsirnya, al-Fath al-Qadir meriwayatkan hadith daripada Anas; Rasulullah SAW bersabda; "Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan Adam supaya bersujud, lantas ia sujud, kemudian dikatakan bagi kamu syurga dan sesiapa yang sujud daripada keturunanmu, dan diperintahkan iblis supaya bersujud tetapi iblis enggan untuk bersujud, lantas dikatakan bagi kamu neraka dan sesiapa yang enggan daripada keturunanmu untuk sujud. Semoga Allah menjadikan kita golongan orang yang bersujud kepada-Nya.

Di antara nikmat kurniaan Allah kepada Adam selepas itu, ialah dimasukkan sebagai penghuni syurga bersama isterinya Hawa. Ini dijelaskan seperti ayat berikut, firman Allah yang bermaksud :
DAN KAMI BERFIRMAN: ``WAHAI ADAM! TINGGALLAH KAMU DAN ISTERIMU DI DALAM SYURGA INI, DAN MAKANLAH MAKANANNYA SEPUAS-PUASNYA APA SAHAJA YANG KAMU BERDUA SUKA, DAN JANGANLAH KAMU HAMPIRI POKOK INI; (JIKA KAMU MENGHAMPIRINYA) MAKA KAMU AKAN TERMASUK DALAM GOLONGAN ORANG-ORANG YANG ZALIM. (Surah al-Baqarah Ayat 35)
Allah menegaskan : `Dan Kami berfirman: ``Wahai Adam! Tinggallah kamu dan isterimu di dalam syurga', iaitu menetaplah kamu di dalam syurga yang kekal bersama isterimu, Hawa. Ibn Jarir at-Thabari berkata dalam tafsirnya, bahawa ayat ini menjadi dalil yang terang di atas kebenaran siapa yang berkata, sesungguhnya iblis dikeluarkan dari syurga selepas takbur enggan bersujud kepada Adam, dan Adam menetap di dalam syurga sebelum iblis di turunkan ke bumi.

Ibn Jauzi dalam kitabnya, Zad al-Masir menulis, terdapat dua pendapat di kalangan ulama tentang syurga yang dihuni oleh Nabi Adam : Pertama, Jannah al-adn. Kedua, Jannah al-Khuld. Imam an-Nasafi berkata, ia disediakan bagi orang yang bertakwa, berdasarkan kepada nukilan yang masyhur, kerana `lam' pada `al-Jannah' adalah untuk takrif, iaitu pengenalan.

Al-Imam al-Fakhru ar-Razi dalam kitabnya, at-Tafsir al-Kabir berkata, ulama telah khilaf tentang syurga yang dinyatakan dalam ayat ini, sama ada di bumi atau di langit, dan kalau ditakdirkan di langit, adakah ia syurga sebagai tempat balasan pahala, atau syurga al-Khuld atau syurga lain ?

Ulama’ berbeza pendapat dalam permasalahan ini, jumhur (kebanyakan) ulama’ berpendapat bahawa syurga yang dimaksud adalah syurga yang ada di langit, yang kelak akan dihuni oleh kaum mukminin. Diantara dalil yang menguatkan pendapat ini ialah hadits As Syafa’ah berikut:
عن حذيفة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (يجمع الله تبارك وتعالى الناس فيقوم المؤمنون حتى تزلف لهم الجنة فيأتون آدم فيقولون يا أبانا استفتح لنا الجنة فيقول وهل أخرجكم من الجنة إلا خطيئة أبيكم آدم). رواه مسلم

“Diriwayatkan dari sahabat Huzaifah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda: Allah Yang Berkah dan Maha Tinggi akan mengumpulkan manusia, kemudian ketika syurga telah didekatkan, maka kaum mukminun akan bangkit, dan mendatangi Nabi Adam alaihissalam, kemudian mereka akan berkata kepadanya: ‘Wahai bapa kami, mohonlah agar syurga segera dibukakan untuk kami.’ Maka beliau menjawab: ‘Tidaklah ada yang mengeluarkan kamu dari syurga, melainkan kesalahan bapamu Adam?’” (HR Muslim)
Dan juga hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berikut ini:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : احتج آدم وموسى عليهما السلام عند ربهما فحج آدم موسى. قال موسى: أنت آدم الذي خلقك الله بيده ونفخ فيك من روحه وأسجد لك ملائكته وأسكنك في جنته ثم أهبطت الناس بخطيئتك إلى الأرض. رواه مسلم

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda: Nabi Adam dan Nabi Musa ‘alaihimassalam pernah berdebat disisi Allah, maka Nabi Adam berhasil mengalahkan Nabi Musa. Nabi Musa berkata: ‘Wahai Adam, engkaulah orang yang Allah ciptakan langsung dengan Tangan-Nya, dan Allah meniupkan ruh-Nya kepadamu, dan memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepadamu, dan Allah juga telah memberimu kesempatan untuk tinggal di surga-Nya, kemudian engkau karena dosamu menurunkan seluruh manusia (anak keturunanmu) ke bumi.’” (HR Muslim)
Dari kedua hadits ini dan juga dalil-dalil lain jumhur ulama’ berpendapat bahawa syurga yang pernah dihuni Nabi Adam ‘alaihissallam bersama isterinya Hawa adalah syurga yang ada dilangit, dan bukanlah syurga dengan pengertian taman yang indah yang ada di bumi.

Walaupun demikian, ada sebahagian ulama salaf yang berpendapat bahawa syurga yang dimaksud ialah syurga khusus yang telah Allah SWT sedia untuk menguji Nabi Adam ‘alaihissallam bersama isteri Baginda, Hawa. Kemudian ulama’ yang berpendapat demikian ini terbahagi kepada dua kelompok: yang pertama mengatakan: Syurga khusus ini berada di langit, dan kelompok kedua mengatakan bahawa letaknya syurga khusus ini ada di bumi.

Ulama’ yang memberikan pendapat kedua ini, salah satunya ialah Syeikh al-Maghari. Tafsirnya, iaitu Tafsir al-Maghari menaqalkan hujah al - Imam al-Alusi dalam tafsirnya, Ruhu al-Ma'ani yang menyokong pendapat bahawa syurga Adam bukan syurga akhirat nanti, di antara hujahnya ialah :
Pertama, bahawa Allah menciptakan Adam di bumi untuk menjadi khalifah di dalamnya, begitu juga zuriat keturunannya. Tidak harus dikatakan bahawa kewujudan Adam di dunia serta zuriatnya merupakan pembalasan hukuman daripada Tuhan.

Kedua, Allah tidak menyatakan selepas penciptaan Adam di bumi, dinaikkannya ke langit. Sekiranya ia berlaku, sudah pasti ia akan disebut dan merupakan perkara yang besar.

Ketiga, bahawa syurga yang dijanjikan dengannya pada Hari Akhirat, tidak akan dimasuki kecuali oleh orang-orang yang bertakwa lagi beriman. Bagaimana mungkin syaitan yang kafir dapat masuk dan melakukan was-was kepada Adam.

Keempat, syurga bersifat negeri yang penuh nikmat dan tempat berehat, bukan negeri taklif seperti mana telah ditaklifkan Adam dan isterinya supaya jangan memakan buah dari pohon kayu tersebut.

Kelima, bahawa tidak ditegah kepada penghuni syurga untuk merasai segala kenikmatan dan melakukan apa sahaja.

Keenam, bahawa tidak berlaku di dalam syurga sebarang maksiat dan kesalahan kerana ia negeri suci, bukan negeri kotor dan najis.
Berdasarkan kepada senarai ini, maka segala keterangan yang telah disifatkan dengannya berhubung dengan syurga yang dijanjikan, dan kurniaan tanpa henti dan terputus, sudah tentu tidak sesuai dan tidak menepati syurga yang didiami oleh Adam tersebut.

Bila difahami dengan lebih mendalam, maka pendapat jumhur (kebanyakan) ulama’ lebih kuat, kerana ia disokong oleh pemahaman kedua hadits di atas.



oleh Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri dan Ustaz Muhammad Arifin Badri
Share this article :
 

+ ulasan + 5 ulasan

Anonymous
10 February 2013 at 23:28

Tiada Bapak Tiada Ibu - Itulah kejadian Nabi Adam AS.
Ada Bapak Tiada Ibu - Itulah kejadiannya Siti Hawa.
Tiada Bapak Ada Ibu - Itulah kejadiannya Nabi Isa As.
Ada Bapak Ada Ibu - Itulah kejadiannya kita Bani Adam....

Anonymous
11 February 2013 at 14:56

..HIKAYAT RIWAYAT ADAM & HAWA..

Dimana jua tempatnya Nabi Adam AS itu diciptakan, maka disitulah Alam Syurga bagi Nabi Adam AS, bersama dgn pasangannya, yaitulah Siti Hawa.. Apakah Syurga mereka itu tempatnya dilangit atau dibumi..?? Maka jawapannya terpulanglah pada kefahaman masing2 dlm menangkap akan makna2nya dan lambang2nya yg tersirat dlm Al-Quran itu...

Maka yg banyak dikiaskan atau dimitoskan hikayat dan riwayat mereka itu bermula berada diatas, dlm Syurga tempatnya dilangit. Kerana setelah termakan hasutan godaan Iblis, maka bermulanya terpandang, lalu tersentuh hingga akhirnya termakan pohon larangan. Maka keduanya telah melanggar larangan Tuhan maka keduanya dihukum hingga tercempak kebawah turun kebumi pada malam Jumaat dimalam yg gelap gelita. Maka sebab itu hari Jumaat itu dibangsakan kepada hari bagi Nabi Adam AS...

Semasa berada dibumi, maka setelah tersedar Nabi Adam AS atas kesalahannya, lalu terpandang cahaya balam2 menandakan waktunya sudah menjelang subuh. Beliau dibimbing lalu beliau mandi tobat, mengambil air wudhuk lalu beliau diperintahkan mendirikan Solat Subuh 2 Rakaat. Maka sebab itu Solat Subuh 2 Rakaat itu dibangsakan kepada Solat Nabi Adam AS..

Dalam wudhuk sebab apa diwajibkan basuh anggota2 tertentu? Sebab anggota2 tersebut telah banyak melakukan dosa2 yg dilarang Tuhan. Sebab apa wajib basuh muka? Sebab mata itulah pintu punca segala2nya. Sebab apa basuh kedua tangan? Sebab kedua tangan itulah yg menyentuh pohon larangan. Sebab apa basuh ubun2? Sebab dikala itu akal sudah lupa tidak ingat mana satu larangan Tuhan. Sebab apa basuh kedua telinga? Sebab kedua telinga itu telah mendengar hasutan Iblis. Sebab apa basuh kedua kaki? Sebab kedua kaki itulah yg melangkah ketempat pohon larangn...

Dalam Al-Quran tidak banyak menceritkan hal2 keberadaannya itu Siti Hawa. Setelah Nabi Adam AS tercempak kebumi, dimanakah pula tempat tercempaknya isteri tercintanya Siti Hawa itu..?? Jawapannya... Allahu'alam....

Anonymous
15 February 2013 at 10:00

KATA TOK SYEIKH TALEB NAEM AS-SAUFI DLM KITAB MENGENAL RUH : "Nabi Adam AS diturunkan dari langit tercampak kePulau Serindit, itulah Pulau Sri Langka ato Ceylon. Maka Nabi Adam AS dialah Manusia Pertama penghuni dialam maya ini. Dialah Khalifah Allah Yg Pertama. Dialah Ahli Saufi Pertama didunia ini. Maka Nabi Adam AS diajarkan mengenali Nama2 Allah dsbnya. Maka bermulalah sejarah Manusia Pertama berkelana seorang diri dibumi Allah..."

Maka dianggap hingga dipercayai dipuncak Bukit Serindit itulah bekas tapak kaki Nabi Adam AS menjijakkan kakinya yg pertama kebumi. Maka hingga ada yg menamakan ia "Adam's Peak". Sebagei tanda menghurmati Nabi Adam AS sebagei Bapak Sekelian Manusia, maka terdirilah berbagei2 rumah2 ibadat disekelilingnya, dari berbagei2 agama, dari berbagei2 bangsa dan rumpun Anak Cucu Nabi Adam AS... Dimanakah tempat tercampaknya isteri tercintanya Siti Hawa..?? Ngak ketahuan...

Jika tidak ada Siti Hawa masakan telah ujud dan berkembangnya Anak Cucu Nabi Adam AS. Hingga heran melucukan ada manusia yg diberi jolokan kejadiannya dari Tahi Adam. Lagi menyesatkan seperti dakwaan Sang Yahudi Charles Darwin, kejadian Manusia itu evolusinya bermula daripada Monyet / Ape. Manusia itu adalah sebaik2 kejadian Tuhan, karna dikurniakan kelebehan akal. Karna kepintaran akalnya, manusia bisa jadi kufur, bisa telah lupa asal usul kejadiannya...

Firman Allah : "Tidak Aku jadikan Jin dan Manusia itu melaenkan mereka itu menyembah akan-Ku..." Sabda Nabi SAW dlm Hadis Qudsi : "Ana Abual Ruh WaAdam Abual Basyar" - Aku adalah Bapak Sekelian Ruh dan Adam adalah Bapak sekelian Batang Tubuh... Allahu'alam....

Anonymous
6 June 2013 at 02:30

DIMANAKAH TEMPATNYA SYURGA NABI ADAM AS...???

Dalam Al-Quran terdapat ayat2 yg menerangkan asal-usul kejadian Adam diciptakan dari tanah. Kemudian diayat yg laen diterangkan pula kejadiannya dgn cara yg laen. Timbol persoalan, dimanakah Syurga bagi Adam, adakah dilangit ato dibumi..?? Perlu diketahui asal kejadian "Lembaga Adam" diciptakan dari "Tanah Nurani". Sedangkan asal kejadian anak cucu Adam, yakni kita Manusia - Bani Adam diciptkan dari "Di, Wadi, Mani, Manikam"....

Dikhabarkan Nabi Adam AS keluar dari Syurga karna tergoda dgn bisekan Iblis hingga termakan Buah Larangan. Lantas dikiaskan Adam AS tercampak lalu jatuh dipuncak Bukit Serindit Sri Langka. Apakah itu satu mitos ato satu hikayat penglipor lara..?? Ngak ketahuan. Maka jawabannya terpulanglah pada keariffan masing2 memahami dan menangkap akan maksod2 serta lambang2 dan kiasan2 yg tersirat itu...

Perlu kita ketahui, pentadbiran kebesaran Allah diLangit, Allah pertaruhkan kepada Para Malaikat Alam Tinggi. Manakala urusan Allah diBumi, Allah amanahkan kepada Jin dan Manusia. Firman Allah : "Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia melaenkan supaya mereka itu menyembah akan-Ku..." Maka sejarah awal penciptaan Lembaga Nabi Adam AS serta kewujudan Siti Hawa pasangannya, semuanya berkisar bermula dan berkembang diBumi, dari Tanah Suci Mekah, dimana Kaabah sebagei Pusat Bumi...

Wallahu'alam....

Anonymous
16 October 2013 at 17:55

BULAN ZULHIJJAH BULAN BAGI NABI ADAM AS... Penciptaan Lembaga Adam bermula berkisar dari Kaabah Pusat Bumi Mekah. Maka awal2 sejarah tamaddun dan peradaban Manusia Pertama, Nabi Adam AS dgn isteri tercintanya Siti Hawa, bermula dari Pusat Kaabah Bumi Mekah hingga kekawasan amat berjauhan dan berputik semula kekawasan berhampiran asal usul penciptaan. Setelah sekian lama keduanya dihukum terpisah keluar dari Syurga, kita dikhabarkan akhirnya mereka diketemukan semula diPadang Arafah. Maka diPadang Arafah itu mereka bertobat mohon ampun kepada Tuhan atas kesalahan silam. Akhirnya diJabal Rahmah itu mereka mengadakan pengakuan, penyatuan dgn bersaksikan kebeneran...

Maka kepada kita Manusia Bani Adam, sebagei Warisan Anak Cucu Adam, kita juga pasti difitrahkan miliki citarasa yg sama, lalui liku2 pancaroba penghidupan yg sama seperti Adam dan Hawa. Maka telah disyariatkan jadi fardhu dlm Rukun Haji itu berwukuf diPadang Arafah, sebagei lambang pertemuan semula antara Adam dan Hawanya. Setelah berihram bertawaf mengerjakan Haji diKaabah keMekah, maka kemuncaknya pada 9 ZulHijjah selepas masuk waktu Zuhur sehingga terbit fajar pada 10 ZulHijjah, maka Jemaah Haji wajib berwukuf diPadang Arafah, walo pun cuma seketika dlm tempuh tersebut. Maka bulan ZulHijjah itu bisa dianggap sebagei bulan bagi Nabi Adam AS... Allahu'alam....

Post a Comment
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. MacJay.Net - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger